Faculty of Innovation

Kuliah Perdana FMIPA Universitas Tadulako: Nanomaterial dan Mitigasi BencanaMenjawab Tantangan Global dengan Sains

Palu, 3 Februari 2025 – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tadulako sukses menggelar kuliah perdana bertajuk “Nanomaterial dan Mitigasi Bencana: Menjawab Tantangan Global dengan Sains” pada Senin (03/02). Bertempat di Aula FMIPA, kegiatan ini menghadirkan dua pemateri utama, yakni Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Sc. dan Prof. Dr. Muhammad Rusydi, S.Si., M.Si.


Dalam sambutannya, Dr. Lif. Sc I Nengah Suastika, M.Sc., M.Life.Sc, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA Universitas Tadulako, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menjawab tantangan global, terutama di bidang mitigasi bencana. “Dengan memadukan riset-riset di bidang fisika, kimia, biologi, serta dukungan teknologi nanomaterial, kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana,” ujarnya.

Pemaparan materi oleh Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S,Si., M.Si
Pemberian sertifikat oleh Wakil Dekan Bidang Akademik kepada Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S,Si., M.Si


Pada sesi pemaparan pertama, Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S,Si., M.Si. mengusung materi berjudul “Aplikasi Nanopartikel Perak dalam Biosensor Berbasis Surface Plasmon Resonance (SPR)”. Ia menjelaskan bahwa nanopartikel perak memiliki karakteristik optik dan kimia yang unik, sehingga potensial untuk meningkatkan sensitivitas biosensor. “Teknologi SPR memungkinkan pendeteksian perubahan indeks bias pada permukaan sensor akibat interaksi biomolekul dengan nanopartikel perak. Hal ini membuka peluang pengembangan sistem pendeteksian dini, baik untuk kebutuhan medis, lingkungan, maupun mitigasi bencana,” paparnya.

Pemaparan materi kedua oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusydi H, S.Si., M.Si
Pemberian sertifikat penghargaan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik kepada Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusydi H, S.Si., M.Si

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusydi H, S.Si., M.Si. menekankan peran riset kolaboratif dalam pengembangan inovasi mitigasi bencana. Menurutnya, perpaduan antara sains murni (fisika, kimia, biologi) dengan ilmu terapan (teknik sipil, lingkungan, hingga kebijakan publik) akan memperkuat kesiapan daerah rawan bencana. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam mengakselerasi implementasi teknologi di lapangan.
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, dan pimpinan setiap program studi ini berlangsung interaktif. Sesi diskusi menyoroti berbagai isu, mulai dari tantangan pendanaan riset, teknik fabrikasi nanopartikel perak, hingga potensi kolaborasi lintas disiplin. Para peserta antusias menggali lebih dalam tentang pemanfaatan nanomaterial, khususnya dalam mitigasi bencana dan upaya perlindungan lingkungan.


Melalui kuliah perdana ini, FMIPA Universitas Tadulako menegaskan komitmennya untuk terus memacu semangat riset dan inovasi di kalangan sivitas akademika. Harapannya, teknologi berbasis nanomaterial – termasuk pengembangan biosensor dengan nanopartikel perak – dapat berkontribusi signifikan dalam meminimalkan risiko bencana, memperkuat ketahanan lingkungan, serta mendorong kemajuan ilmu pengetahuan di tingkat global.

Comments

comments