Kuliah Tamu sekaligus visitasi oleh Fakultas Farmasi UNHAS dan Konsorsium PTN-KTI dalam rangka usulan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Jurusan Farmasi UNTAD

Pada 7-8 November telah dilaksanakan kegiatan kuliah tamu yang dirangkaikan dengan diskusi usulan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Jurusan Farmasi UNTAD. Kuliah tamu tersebut dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2021 dan staf pengajar Jurusan Farmasi UNTAD. Kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan inspirasi judul penelitian kepada mahasiswa yang akan mengajukan judul penelitian pada semester selanjutnya. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si.,M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan khazanah baru terhadap perkembangan ilmu farmasi. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Dr. A. Ilham Makhmud dengan materi “Social Pharmacy: Perspective and Trend”. Praktik kefarmasian yang dilakukan oleh tenaga apoteker dan farmasis melibatkan proses sosial. Oleh karena itu, memahami konsep dan prinsip pada bidang disiplin ini sangat penting dan bermanfaat. Farmasi sosial merupakan sub disiplin ilmu farmasi yang berkenaan pada penelitian dan pendidikan bidang sosial terapan, perilaku, administrasi dan hukum terhadap sifat dan dampak dari pelayanan farmasi terhadap lingkungan dimana pelayanan tersebut dilakukan. Farmasi sosial menjadi tren saat ini karena penelitiannya yang relatif murah dan sederhana, dan memerlukan kemampuan analisis. 3 topik penelitian pada bidang ini adalah mengenai DRPs, Farmakoekonomi dan Farmakoepidemiologi.


Kemudian, kuliah tamu dilanjutkan oleh Prof. Dr. rer-nat. Marianti A. Manggau, Apt. Pada kuliah tamu ini beliau menyampaikan mengenai “Prospektif pengembangan obat anti kanker berbasis bahan laut”. Mekanisme obat anti kanker adalah menghentikan atau memperlambat pertumbuhan dan pembelahan sel kanker dengan mengaktifkan protein pro-apoptosis dan sistem autofagi, mengistirahatkan siklus sel pada fase G1 dan menghambat progresi fase S dan meningkatkan IFN-Ƴ. Dua senyawa bioaktif dari laut yang dapat dikembangkan menjadi obat anti kanker adalah fucoidan dan fucoxanthin. Senyawa fucoidan berasal dari alga coklat yang diketahui melawan kanker dengan mengaktifkan sel imun dan menurunkan produksi sitokinesis antikanker. Fucoxanthin memberikan pengaruh anti-proliferasi dan efek sitotoksik pada sel kanker kanker melalui molekul dan jalur yang berbeda termasuk protein Bcl-2, MAPK, NFkB, Caspases, GADD45, dan beberapa molekul lain yang terlibat dalam penghentian siklus sel, apoptosis, atau metastasis. Selanjutnya, produk nutrasetikal juga dapat dipertimbangkan sebagai makanan atau bagian dari makanan dan memiliki manfaat dalam mencegah kanker. Saat ini, produk nutrasetikal (biasa disebut makanan medis) semakin banyak digunakan untuk terapi tambahan pada pasien ini. Nutrasetikal memberikan keseimbangan antara produksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan eliminasi ROS dengan memanipulasi berbagai mekanisme molekuler, termasuk jalur pensinyalan sel, peradangan, regulasi transkripsional, dan modulasi epigenetik, yang terlibat dalam potensi terapeutik antioksidan nutraceutical terhadap sel kanker. Dengan demikian, bahan alam laut dan nutraseutikal memiliki potensinya dalam menargetkan jalur biologi kanker.


Selain kegiatan Kuliah Tamu, pada hari berikutnya, Rabu (8/11) Bapak Dr. A. Ilham Makhmud selaku Direktur Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia dan Ibu Prof. Dr. rer-nat. Marianti A. Manggau, Apt. selaku Dekan Farmasi UNHAS sekaligus Sekretaris Wakil Ketua Bidang Akademik PP APTFI juga berkesempatan melakukan diskusi terkait usulan pembukaan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Jurusan Farmasi UNTAD. Kegiatan ini dimulai dengan presentasi dari apt. Apt. Ihwan, S.Si., M.Kes. sebagai perwakilan Tim Pengusul PSPA Jurusan Farmasi UNTAD dan dilanjutkan dengan diskusi. Saat sesi diskusi Tim Pengusul mendapatkan berbagai saran pada aspek tenaga kependidikan dan preseptor Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), ketersediaan gedung OSCE, CBT, pembaharuan kurikulum, dll. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi pembukan PSPA oleh Jurusan Farmasi UNTAD.

Comments

comments

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *