Palu, 2 Desember 2024 – Universitas Tadulako kembali mencatatkan sejarah penting dengan pengukuhan tiga Guru Besar yang membawa kontribusi besar dalam bidang masing-masing: Prof. Dr. Erwin Abdul Rahim, S.Si., M.Si., di bidang Kimia Organik; Prof. Dr. Ir. M. Rusydi H., M.Si., di bidang Mitigasi Bencana; dan Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Si., di bidang Nanomaterial. Ketiga akademisi ini tidak hanya mengharumkan nama institusi, tetapi juga memberikan kontribusi besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi atas tantangan global.
Kimia Ramah Lingkungan: Solusi Polimer Eugenol dari Prof. Erwin
Prof. Dr. Erwin Abdul Rahim, S.Si., M.Si., mengusung tema keberlanjutan lingkungan dalam risetnya. Melalui inovasi polimer berbasis eugenol, beliau menghadirkan solusi untuk pengurangan limbah plastik sekaligus mendukung ekonomi sirkular. Polimer ini, yang bersifat antibakteri dan mudah terurai, dapat digunakan sebagai bioplastik, bahan pengemasan makanan, hingga komponen teknologi elektronik.
Dengan visi membangun industri berbasis bahan lokal seperti cengkeh, Prof. Erwin mendorong pengembangan teknologi hijau di Indonesia. Inovasi lain seperti katalis berbasis eugenol untuk biodiesel menjadi bukti kontribusinya terhadap pengembangan energi terbarukan.
Mitigasi Bencana: Perjalanan Inspiratif Prof. Rusydi
Lahir di desa pesisir yang rawan tsunami, Prof. Dr. Ir. M. Rusydi H., M.Si., telah mengabdikan hidupnya untuk memahami dinamika geologi Sulawesi Tengah, khususnya Sesar Palu-Koro. Dalam pidato pengukuhannya, beliau menyampaikan pentingnya memahami karakteristik sesar ini guna mengurangi dampak bencana. Perjuangannya, yang terinspirasi dari cerita penyintas tsunami, membawanya menjadi pionir dalam penelitian mitigasi bencana. Dedikasi ini ditujukan untuk menciptakan sistem mitigasi yang lebih inklusif dengan memadukan pendekatan geologi dan sosial.
Beliau berharap Universitas Tadulako dapat menjadi pusat unggulan penelitian mitigasi bencana di kawasan timur Indonesia. Edukasi dan kolaborasi lintas sektor menjadi fokus utamanya dalam membangun masyarakat yang lebih siap menghadapi bencana.
Nanomaterial untuk Inovasi Teknologi: Kontribusi Prof. Lufsyi
Dalam bidang nanomaterial, Prof. Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Si., telah memulai perjalanan akademik sejak 1998. Dengan fokus pada nanopartikel perak dan besi, beliau berhasil mempublikasikan penelitian di jurnal internasional terindeks Scopus Q1. Salah satu inovasi terkini adalah biosensor berbasis Surface Plasmon Resonance (SPR), yang dirancang untuk mendeteksi bakteri secara presisi.
Tantangan keterbatasan fasilitas tidak menghentikan beliau untuk menghasilkan riset berkualitas tinggi. Dengan dukungan kolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada, Prof. Lufsyi bertekad memajukan aplikasi nanomaterial dalam bidang kesehatan, lingkungan, dan teknologi. Harapannya, hasil riset ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Komitmen Bersama untuk Masa Depan
Pengukuhan ketiga Guru Besar ini tidak hanya menjadi tonggak kemajuan Universitas Tadulako, tetapi juga langkah besar dalam menghadapi tantangan global, mulai dari mitigasi bencana hingga pengembangan teknologi hijau. Ketiganya menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda untuk terus mengembangkan kompetensi dan berkontribusi bagi bangsa.
Dengan dedikasi yang luar biasa, ketiga Guru Besar dari FMIPA ini membawa harapan baru bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Prestasi mereka menjadi bukti bahwa pendidikan dan penelitian dapat menjadi kekuatan utama untuk menghadapi tantangan di masa depan.