Faculty of Innovation
Faculty of Innovation

Capaian Akademik dan Dedikasi Riset Antarkan Asad Maulana sebagai Wisudawan Terbaik FMIPA UNTAD Angkatan 130

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tadulako kembali menorehkan kebanggaan melalui sosok Asad Maulana, wisudawan terbaik tingkat fakultas pada periode ini. Mahasiswa Program Studi S1 Kimia tersebut berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 6 bulan 14 hari dengan raihan IPK 3,89.

Ketertarikan Asad terhadap dunia kimia telah tumbuh sejak masa SMA, di mana ia sering mewakili sekolah dalam kompetisi olimpiade kimia. “Kimia sudah menjadi kesukaanku sejak SMA, terlebih karena pengaplikasiannya yang sangat luas dalam kehidupan,” ujarnya.

Selama menempuh pendidikan di Prodi S1 Kimia FMIPA UNTAD, Asad tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga aktif dalam riset dan organisasi. Ia tercatat pernah magang di PT Citra Palu Mineral serta menjalankan riset cryogel adsorben dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2023.

Dalam dunia organisasi, Asad menjabat sebagai Kepala Departemen Pendidikan dan Penalaran HIMAKIM FMIPA UNTAD dan Ketua Umum TP Al-Ishlah FMIPA UNTAD tahun 2024. Salah satu pencapaian yang paling membanggakan adalah menjadi Runner-Up INNOVILLAGE 2023 kategori Stunting Reduction Solution tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia.

Meski materi perkuliahan dasar menjadi tantangan tersendiri, Asad mengatasinya dengan strategi belajar yang matang. “Saya memperbanyak sumber belajar dan mempersiapkan materi sebelum kuliah agar lebih mudah memahami konsep,” jelasnya.

Asad menyelesaikan studi S1 dengan judul skripsi:“Sintesis Material Cryogel PVA/Kitosan/GO Menggunakan Ion-Imprinted sebagai Adsorben Ion Logam Cu(ll)”. Ia menyampaikan bahwa keberhasilannya tidak lepas dari peran besar orang tua, dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Erwin Abdul Rahim, S.Si., M.Si, dan Ibu Nov Irmawati Inda, S.Si., M.Si., Ph.D, serta rekan-rekan dalam tim riset. Ia juga menyebut teman-teman organisasi sebagai bagian penting dalam perjalanannya.

Ketika ditanya tentang motivasi terbesar, Asad menjawab dengan bijak: “Selagi ada kesempatan—kecil atau besar—dan itu baik menurut Allah, orang tua, dan orang sekitar, maka lakukanlah!”

Usai diwisuda, Asad merencanakan untuk mengikuti tes di pesantren di Kediri, Jawa Timur, guna menjadi seorang pendakwah. Ia juga berencana bekerja untuk menambah pengalaman sembari merancang rencana studi lanjut ke jenjang S2.

Menutup wawancara, Asad menyampaikan rasa syukur dan ucapan khusus: “Alhamdulillahi jazaa kumullohu khoiro untuk orang tuaku yang selalu membersamai dalam suka dan duka. Untuk Pak Erwin dan Bu Nov, terima kasih atas dorongan dan motivasinya. Dan untuk teman-teman santri PPM Baitul Akbar, TP Al-Ishlah, serta HIMAKIM—semoga kita semua sukses dan bermanfaat bagi bangsa.”

Perjalanan studi Asad Maulana menjadi bukti bahwa ketekunan, doa, dan semangat untuk terus belajar dapat mengantarkan siapa saja meraih prestasi gemilang. Semoga pencapaian ini menjadi awal dari kontribusi yang lebih besar di masa depan, baik di ranah akademik, profesional, maupun sosial.